Harddisk Drive (HDD)

Ada
dua jenis HDD yang beredar di pasaran, yang pertama berukuran 3.5” yang
biasanya terdapat pada PC Desktop dan
yang kedua berukuran 2.5” yang biasanya terdapat pada notebook dan netbook. Untuk
menyimpan data didalam HDD terdapat sebuah piringan penyimpan data yang dapat
berputar. Ketika memilih HDD biasanya Anda dihadapkan dengan beberapa pilihan
putaran, mulai dari 5400 putaran permenit (RPM) atau 7200 putaran permenit
(RPM), dan bahkan HDD untuk server memiliki 15.000 putaran per menit (RPM).
Semakin cepat putarannya, semakin cepat HDD Anda memproses data.
HDD
memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar hingga 4 terrabyte (1
Terrabyte = 1.000 Gigabyte = 1.000.000 megabyte), bayangkan ada berapa juta
musik dengan format MP3 yang dapat Anda simpan disana. Selain itu harga HDD
juga cukup terjangkau, apalagi saat ini harga HDD juga sudah kembali turun dan
normal setelah bencana banjir di Thailand yang sempat membuat harga HDD
melambung tinggi.
Karena
terdapat komponen yang bergerak didalam HDD, yaitu piringan yang berputar tadi,
maka HDD akan menghasilkan panas, terdapat suara “berdesis” ketika sedang
membaca data, rentan terhadap guncangan dan akan cukup menghabiskan tenaga baterai
notebook Anda (bagi Anda yang
menggunakan notebook tentunya).
Kelebihan:
- Harga yang terjangkau
- Kapasitas yang besar
Kekurangan:
- Rentan terhadap guncangan
- Panas
- Cukup menghabiskan daya baterai (untuk notebook)
- Terkadang berisik
Solid State Drive (SSD)
Bagi
yang masih awam dengan media penyimpanan ini, bayangkan sebuah flashdisk yang Anda punya, dan bayangkan
flashdisk Anda memiliki ruang
penyimpanan hingga ratusan giga. Secara teknis SSD dapat disebut sebagai
flashdisk raksasa, walaupun teknologi didalamnya cukup jauh berbeda. Mungkin
yang paling kentara, Flashdisk menggunakan USB sedangakan SSD menggunakan
sambungan SATA.
Berbeda
dengan HDD yang menyimpan datanya didalam sebuah piringan yang dapat berputar, SSD
menyimpan keseluruhan datanya didalam sebuah microchip. Karena itulah SSD memiliki kecepatan yang jauh lebih
cepat dalam menyimpan dan membaca data, ketimbang HDD. Mudahnya, ibaratkan
ketika Anda ingin mengambil minuman pada dispenser. Kalau HDD, Anda harus berjalan
mengambil gelas, menuangkan air kedalam gelas, baru Anda dapat minum, sehingga
menghabiskan waktu. Tetapi pada SSD, Anda tidak perlu bergerak, cukup dengan
menggunakan kekuatan pikiran, air didalam galon dispenser tadi otomatis
langsung membasahi tenggorokan dan berpindah ke dalam perut, canggih bukan?
Karena
tidak memiliki komponen yang bergerak, SSD lebih tahan terhadap guncangan,
tidak bersuara, tidak menimbulkan panas yang berlebih dan tentunya lebih irit
daya. Ukuran dari SSD sendiri sama persis seperti HDD, yaitu berukuran 1.8”,
2.5” dan 3.5”. Tetapi rata-rata yang ada dipasaran adalah SSD berukuran 2.5”,
atau sama seperti ukuran HDD notebook hanya saja lebih tipis, sehingga SSD
sering digunakan untuk Ultrabook dan hybrid
PC karena ketipisannya tadi.
Kelebihan:
- Tahan guncangan
- Tidak panas
- Tidak berisik
- Irit daya
- Cepat dalam membaca dan menulis data
Kekurangan:
- Kapasitas masih terbatas
- Harga yang masih cukup mahal
Jadi HDD atau SSD?
Jadi
sekarang saatnya Anda memilih, apakah ingin menggunakan HDD atau SSD. Walaupun
klise, tapi jawaban yang paling benar adalah tergantung kebutuhan Anda (dan
ketersediaan dana tentunya).
Bagi
Anda yang membutuhkan kapasitas data yang cukup besar, HDD merupakan pilihan
yang sangat tepat. Kapasitasnya yang mencapai hitungan terra tadi dapat
menyimpan banyak sekali data yang Anda miliki. Selain itu mengenai kecepatan
baca dan tulis dari HDD, tentunya selama masih dapat diandalkan untuk memenuhi
kebutuhan Anda dalam memproses data, HDD merupakan pilihan yang tepat. Apalagi
bagi yang ingin merakit PC tapi lebih memfokuskan pada komponen lain seperti
prosesor atau VGA yang lebih mahal, sehingga HDD dapat menjadi alternatif untuk
menekan pengeluaran Anda.
Tetapi
bagi Anda yang menginginkan kecepatan dan ketangguhan, SSD merupakan pilihan
yang tepat. Untuk melakukan boot up OS Windows 7, SSD rata-rata hanya
membutuhkan waktu 20 detik, sedangkan HDD memerlukan waktu 40 detik, apalagi
ketika memproses data yang lebih berat, tentunya selisih waktu proses antara
SSD dan HDD dapat lebih signifikan lagi. Ketangguhan SSD tidak dapat dibantah
lagi, bahkan salah satu produsen HDD mengklaim bahwa data yang tersimpan pada
HDD dapat tersimpan dengan baik hingga 200 tahun!
0 comments:
Post a Comment