26.12.11

Mechanical Keyboard I’m in Love Part 1

Pernahkah Anda merasakan jatuh cinta dengan sebuah keyboard? Kalau belum, mungkin saya akan sedikit bercerita kenapa saya mendadak jatuh cinta dengan sebuah keyboard.

Mungkin selama ini orang-orang sering menganggap remeh peran keyboard dalam mengetik dan bermain video game, dan alhasil untuk urusan input mereka justru lebih memikirkan membeli mouse gaming ketimbang kenikmatan dalam mengetik dan bermain game dengan menggunakan keyboard.

Padahal kalau ditinjau lebih lanjut, dari seluruh perangkat PC yang kita miliki, sebutkan benda paling awet dan jarang banget rusak! Jawabannya adalah “keyboard”, untuk benda yang akan Anda pakai selama seumur hidup PC Anda, sepertinya sayang kalo pake keyboard asal. Sedikit bercerita, keyboard yang saya gunakan dahulu sudah berumur hampir 12 tahun dan tidak pernah diganti semenjak pertama kali saya punya PC di kelas 2 SMP. Sedangkan perangkat yang lain, sudah berganti-ganti seiring kecanggihan jaman.

Langsung lanjut ke acara jatuh cinta dengan keyboard, pernah mendengar mechanical keyboard? Disanalah rasa jatuh cinta saya berawal. Sedikit bercerita kembali, mechanical keyboard adalah sebuah “piece of art”, mechanical keyboard adalah sebuah keyboard dengan teknologi yang sebenarnya sudah cukup lama namun pernah tenggelam karena sebuah teknologi bernama rubber dome. (nanti akan saya jelaskan masing-masing teknologi tersebut).

Pada mechanical keyboard, di setiap tuts memiliki sebuah mekanisme tersendiri yang disebut dengan switch, dimana switch pada mechanical keyboard saat ini kebanyakan diproduksi oleh sebuah perusahaan dengan nama yang kurang terdengar hi-tech, yaitu Cherry. Di Indonesia sendiri switch yang paling banyak beredar adalah Cherry MX, yang dimana perusahaan ini memberi tipe dari switch nya berdasarkan warna dari switch itu sendiri, sebagai contoh Cherry MX Black, Blue, Red, Brown, Clear dll (kalo ada).

Cherry MX Switch


Apa itu Rubber Dome?
Seperti yang sudah saya janjikan diatas, saya akan menjelaskan apa itu rubber dome dan kenapa dapat menggeser dominasi mechanical keyboard pada jaman dahulu.

Saat ini harga sebuah mechanical keyboard berkisar diatas 500-ribuan (tahun 2011), cukup mahal untuk seukuran sebuah keyboard, hal ini dikarenakan pada setiap tuts dari mechanical keyboard terdapat sebuah mekanisme terpisah. Coba bayangkan dari sekian banyak tombol pada keyboard, dibawahnya terdapat sebuah mekanisme tersendiri.

Sampai akhirnya muncul sebuah teknologi keyboard bernama rubber dome. Rubber dome adalah semacam lembaran panjang yang menutupi seluruh komponen dalam keyboard dan terbuat dari karet atau silicon, jadi dari keseluruhan tuts pada keyboard, hanya mengandalkan sebuah lembaran karet dengan tonjolan-tonjolan untuk mengembalikan posisi tuts setelah kita tekan. Alhasil, biaya produksi bisa ditekan, dan sampai sekarang (tahun 2011) keyboard rubber dome paling murah seharga 30 ribuan.

Dan boleh dikatakan, seluruh keyboard bonus ketika Anda membeli sebuah PC adalah rubber dome, dan semua keyboard besutan Logitech yang notabene adalah keyboard paling laris di Indonesia, semuanya menggunakan rubber dome. Itulah kenapa mechanical keyboard sempat tenggelam.


Rise of Mechanical Keyboard
Seiring dengan semakin semaraknya dunia gaming PC, sepertinya beberapa perusahaan peripheral PC baik gaming maupun non gaming kembali melirik mechanical keyboard. Dan otomatis penggemar mechanical keyboard pun semakin bertambah.

Sebagai contoh, perusahaan peripheral gaming asal negeri Paman sam, Razer. Menciptakan sebuah line bernama blackwidow untuk mechanical keyboardnya, dan Steelseries pun tidak mau kalah dengan 7G dan 6GV2. Tidak terkecuali dengan Ozone yang menciptakan keyboard perdana nya dengan nama Ozone Strike, dan tentunya itu adalah sebuah mechanical keyboard. Bagaimana dengan “si anak baru” macam CM Storm dan TTeSPORTS? Jelas mereka pun memiliki product mechanical keyboard-nya sendiri, CM Storm dengan seri Trigger dan TTeSPORTS dengan seri MEKA.

Razer Blackwidow Ultimate

Berarti boleh dibilang setiap produsen peripheral gaming sudah memiliki line mechanical keyboardnya sendiri. Apalagi kalau ditambah dengan pemain lama dalam dunia mechanical keyboard, seperti Filco, Ducky, Leopold, Topre dan berbagai macam merk lainnya.


Kenapa mereka kembali melirik mechanical keyboard? Dan apa kelebihan dari mechanical keyboard? Tunggu artikel Keyboard I’m in Love part selanjutnya..