31.12.11

Ketahui Skala Water Resistant pada Arloji


Water Resist 200 m on Tag Heuer Watch

Pernah membaca manual dari arloji yang Anda beli? Atau pernah melihat tulisan water resistant pada arloji Anda?

Perlu Anda ketahui, tulisan water resistant pada arloji Anda buka berarti arloji yang Anda gunakan dapat Anda gunakan untuk beraktifitas apapun yang melibatkan air. Tetapi standar water resistant pada arloji memiliki parameter tersendiri yang sudah ditentukan oleh International Organization of Standardization.

Seandainya pada arloji Anda tertulis “water resistant 30m” bukan berarti arloji yang Anda gunakan dapat bertahan sampai pada kedalaman 30 meter, untuk lebih jelasnya berikut tabel parameter water resistant pada arloji menurut International Organization of Standardization.

Water Resistant Mark
Parameter
Catatan
Water Resistant 30 m
Dapat digunakan untuk beraktifitas sehari-hari, tahan percikan dan hujan tetapi tidak untuk berenang, snorkelling, dan segala macam aktifitas yang melibatkan air
Tidak untuk menyelam
Water Resistant 50 m
Dapat digunakan untuk berenang, arung jeram, tetapi tidak dapat digunakan untuk snorkelling.
Tidak untuk menyelam
Water Resistant 100 m
Dapat digunakan untuk berselancar, berenang, snorkelling dan olahraga air
Tidak untuk menyelam
Water Resistant 200 m
Dapat digunakan untuk aktifitas air skala professional dan olahraga air skala profesional
Tidak untuk menyelam
Diver’s 100 m
Dapat digunakan untuk scuba diving namun tidak untuk saturation diving
Kelas Diver’s 100 m biasanya terdapat pada arloji diver’s versi lama
Diver’s 200 m atau 300 m
Dapat digunakan untuk scuba diving pada laut dalam namun tidak untuk saturation diving
Kelas standar diver’s watch pada umumnya
Diver's 300+ m for mixed-gas diving
Dapat digunakan untuk saturation diving (penyelaman pada laut dalam dengan oksigen yang sudah dicampur dengan helium)
Arloji dengan kemampuan ini akan memiliki tulisan tambahan “DIVER’S WATCH L M FOR MIXED-GAS DIVING”

Memilih Arloji Analog untuk Sehari-hari


Quartz Crystal (Courtesy of Wikipedia)

Sebelum masuk ke cerita, mungkin saya akan menjelaskan apa itu arloji quartz. Menurut Oom Wikipedia, “A quartz clock is a clock that uses an electronic oscillator that is regulated by a quartz crystal to keep time. This crystal oscillator creates a signal with very precise frequency, so that quartz clocks are at least an order of magnitude more accurate than good mechanical clocks.”Wew..

“Gampangnya Jam yang ditenagai menggunakan baterai” :D


Kenapa Jangan Arloji Quartz?

Courtesy of The Watch Site
Bagi yang lagi bingung mencari arloji tipe analog apakah yang cocok bagi Anda, ada baiknya Anda sedikit kritis mengenai mesin apakah yang digunakan oleh arloji yang ingin Anda beli, dan sedikit mengesampingkan model, kecuali memang Anda mencari fashion watch. Tetapi bagi Anda yang membutuhkan arloji harian yang akan anda pakai untuk daily activities, tentunya Anda membutuhkan arloji yang bandel, tahan lama dan tidak merepotkan Anda.

Arloji quartz saat ini boleh dibilang merajai pasar arloji di kelas entry-level to middle end, sebut saja merk-merk fashion watch kelas entry level sampai middle yang sering kita lihat di mall dan pertokoan. Semuanya memiliki keseragaman, hampir setiap produknya dipenuhi dengan arloji quartz.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan arloji quartz, mereka lebih akurat, ga perlu kocok-kocok ato dipaparin ke sinar, dan harganya lebih murah tentunya. Tetapi dalam memilih arloji, quartz mungkin akan menjadi pilihan nomor terakhir dalam list belanja, kecuali untuk arloji digital (itupun kalau ada yang menggunakan tenaga matahari, saya lebih baik memakai yang menggunakan tenaga matahari :D)

Tetapi apabila diperhatikan, dikarenakan menggunakan tenaga baterai maka suatu saat nanti si baterai itu akan kehabisan energi dan tentunya harus ada penggantian baterai. Dan ternyata penggantian baterai arloji yang baik dan benar tidak semudah langkah dibawah:

“Buka Case Belakang > Ambil Baterai Lama > Ganti ke Baterai Baru > Tutup Case Belakang”

Apalagi untuk arloji yang memiliki sertifikasi “water resistant”, yang membutuhkan langkah yang lebih panjang, seperti mengganti gasket dahulu, melumasinya dengan silikon dan penyelesaian harus benar-benar sempurna agar nanti jam tidak kemasukan air. Karena salah-salah penanganan dalam penggantian baterai bisa-bisa sertifikasi tersebut hanya menjadi sekedar tulisan saja.

Alasan lain mengapa arloji quartz tidak saya anjurkan adalah, baterainya itu sendiri. Maksudnya, Anda harus mengganti baterai beberapa tahun sekali, itu untuk baterai dengan kualitas yang baik dan tentunya harus dibayar dengan harga yang cukup mahal. Kalau mau murah menggunakan baterai yang berkualitas kurang baik, namun umur tidak akan lama dan berpotensi merusak komponen arloji Anda.

Dari segi ekonomi, memang arloji quartz terlihat lebih murah, tetapi apabila dilihat dari faktor diatas, memang pada awalnya Anda membeli dengan harga yang cukup bersahabat, namun buntut nya Anda harus membayar lagi untuk harga baterai, ongkos jasa penggantian baterai. Dan itu akan terus berlangsung seumur hidup Anda selama Anda memakai jam tersebut.


Kenapa Diver’s Watch?
Bagi para penyelam, penunjuk waktu dapat menjadi penunjuk antara hidup dan mati saat bermanuver dibawah air.Karena arlojilah yang menunjukan sudah berapa lama sang penyelam berada dibawah air, dan kapasitas oksigen penyelam dilihat berdasarkan waktu dan kedalaman selam si penyelam.

Maka dari itu akurasi diver’s watch benar-benardiperhatika oleh pabrikan arloji sebelum tag diver’s watch menempel pada dialnya. Bukan hanya akurasi saja yang harus terjaga, ketahanan dari diver’s watch pun juga menjadi perhatian utama, mengingat diver’s watch akan sering beradu dengan pasir, pinggiran kapal, tangki oksigen dan karang.

Seiko Automatic Diver's

Begitu pula fungsi utamanya, yaitu kualitas water resistant nya, yang mana diver’s watch biasanya memiliki ketahanan minimal sampai 200m dibawah air.

Bayangkan apabila seluruh ketangguhan tersebut Anda gunakan di darat dan hanya untuk mengawal Anda melewati hari-hari dalam beraktifitas. Dan cocoknya lagi, kebanyakan diver’s watch menggunakan mesin automatic atau menggunakan tenaga matahari.


Price
Harga sebuah diver’s watch memang cenderung pricy, tetapi ada beberapa merk diver’s watch kelas entry-levelnya cukup ramah dikantong. Salah satunya adalah Citizen, yang memiliki diver’s watch kelas entry level masih dibawah 1,5juta. 


Citizen Diver's 300m Ini Ditebus dengan Harga Kurang dari 1,5 jutaan


Kesimpulan
Sebenarnya penggunaan arloji quartz untuk menemani Anda melewati hari dengan aktifitas adalah sah-sah saja, bahkan sejauh ini teman-teman saya yang menggunakan arloji quartz pun merasa tidak ada masalah dengan arlojinya. Tetapi bagi Anda yang tidak ingin direpotkan dengan mengganti baterai dan menyalahkan baterai ketika arloji Anda berhenti bekerja, berarti saatnya Anda mulai mencoba ketangguhan arloji Automatic Divers.

Sebagai catatan, alm ayah saya dahulu selalu menggunakan arloji Automatic Divers yang sudah beliau gunakan semenjak tahun 60-an dan sampai sekarang ketangguhannya dan keakuratannya masih bisa terjaga dengan baik.

29.12.11

Review Bakoel Koffie, Coffee Shop

Cikini, daerah ini sangat menyenangkan untuk disusuri dengan berjalan kaki. Dari ujung ke ujung Anda akan disuguhkan dengan pemandangan toko-toko ber-aksen classic dan tempat makan dan bersantai dengan tema yang sama.

Dan masih di sekitaran Cikini, kalo Anda susuri trotoar disana, akan ada sebuah coffee shop yang cukup mencolok dengan nama Bakoel Koffie. Walaupun terdengar sangat Indonesia sekali, sebenarnya nama ini perpaduan antara Bahasa Indonesia dan Belanda, Bakoel dan Koffie (tidak perlu saya jelaskan artinya apaan :D)


1st Impression
Dari awal saya sudah mengira akan disambut dengan suasana classic, dan benar saja begitu membuka pintu Anda akan disuguhkan dengan suasana kemuning ala restoran tropis tempo doeloe, lengkap dengan aksesoris dan lukisan-lukisannya. Dan memang tempat ini sepertinya berawal dari rumah tua yang hanya direnovasi, sehingga arsitektur kuno nya masih tersisa.



Tetapi sayangnya tema yang sudah diatur sedemikian rupa seperti rusak oleh alunan musik pop yang keluar dari suara speaker yang nanggung antara kencang dan pelan, tapi setidaknya dapet feel environment nya itu sudah bagus :D


Service n’ Food
Pelayanan dan kualitas makanan adalah faktor paling utama, dan yang menentukan kesuksesan dan umur dari industry ini. Menurut pendapat saya, pelayanan dari Bakoel Koffie ini cukup baik dan pelayannya pun cukup sigap, walaupun belum sampai kelas professional tetapi pelayanan ini sudah lebih dari cukup.

Ketika buku menu sudah ditangan, harga yang ditawarkan masih masuk kelas middle untuk tempat se-cozy ini. Menu yang dihadirkan di Bakoel Koffie boleh dibilang menu basic, artinya menu standar dari beberapa coffee shop, seperti kopi, cake dan pasta. Dan sepertinya Bakoel Koffie punya signature menu yang masuk dalam kategori “Bakoels” di dalam buku menunya.

Mocha Latte

Karena saya hanya kemari untuk “ngupi-ngupi’ maka saya tidak sempat untuk mencoba bagaimana rasa makanannya, tetapi untuk kopi, saya sempat nyobain Classic Mocha Latte! Rasanya not bad menuju ke enak :D, perpaduan mocha, kopi dan susunya pas, dan walaupun diberi gula tambahan, tanpa harus menambah gula pun manisnya sudah cukup nyaman dilidah.

Selain menjual makanan dan minuman, Bakoel Koffie juga menjual kopi dalam bentuk bubuk juga dengan merk nya sendiri, tentunya Bakoel Koffie.



Kesimpulan:
Bakoel Koffie
Alamat: Jl. Cikini Raya No 25, Jakarta, Indonesia
Pricing: IDR 19.000 – 60.000
Environtment: A-
Food n’ Drink: B
Service: A-
Mau Kesana Lagi: Ya!

27.12.11

A Desert Faction


Ketika imajinasi saya bermain, inilah sosok yang akan Anda temui ketika dunia menjadi bola padang pasir

Review Seiko SKX781 (Orange Monster)

Arloji automatic sejak dahulu selalu memukau saya, saya selalu membayangkan ada sebuah benda dengan mesin yang kompleks menempel pada pergelangan tangan saya, dan mesin tersebut bekerja dengan sangat presisi tanpa menggunakan tenaga elektrik.


Berbekal kekaguman saya, sekitar 2 tahun yang lalu saya membeli arloji automatic pertama saya, yaitu Seiko Orange Monster (SKX781). Sedikit bercerita, Seiko Orange Monster ini boleh dibilang sebuah arloji yang unik, kata orang-orang bule Seiko Orange Monster ini paling banyak diperjual belikan di area Asia Tenggara (termasuk Indonesia), tetapi saya coba cari di Seiko Pasar Baru dan Seiko Plaza Senayan, katanya tipe itu tidak masuk Indonesia haha..


Seri Monster sendiri terdiri dari beberapa varian, Orange & Black Monster dengan bracelet dan Orange & Black Monster dengan rubber strap. Walaupun diluar sana terdapat warna selain warna Orange & Black, itu adalah limited edition atau personal modification oleh pemiliknya.

First Impression
Kesan awal, arloji ini benar-benar berukuran monster dan mungkin bagi yang belum terbiasa memakai arloji dengan warna mencolok akan terasa aneh, tapi walaupun memiliki warna yang sangat mencolok, ternyata arloji ini sangat cocok dipakai di acara apapun, mulai dari santai, kondangan, sampai ke habitat aslinya, yaitu menyelam.


Design
Mengenai desain dari Seiko Orange Monster, jelas desain dari arloji ini keluar dari pakem diver watch pada umumnya, dimana diver watch biasanya memiliki bezel yang berwarna kontras dan berbeda dengan body dari arloji (baca: Rolex looking), tetapi arloji ini memiliki warna bezel yang senada dengan warna body, dan tentunya ini sedikit mengkhawatirkan karena apabila tidak berhati-hati akan sangat mudah sekali tergores.


Saya akui desain keseluruhan dari Seiko Orange Monster benar-benar unik, tidak heran memiliki julukan monster, karena bentuknya yang “ugly” (tidak dalam artian sebenarnya) dan ukuran bezel nya yang lumayan besar 42mm tanpa crown. Satu hal yang jadi perhatian saya adalah, desain dari braceletnya yang tidak seperti varian Seiko Diver lainnya, bukan Jubillee dan bukan Oyster (walaupun sejujurnya saya menyukai oyster bracelet), desain braceletnya memiliki bentuk yang senada dengan wujud dari arlojinya, kekar, tebal dan berkarakteristik, dimana disetiap keping braceletnya terdapat lubang yang gunanya untuk melepas kait rantai untuk mengecilkan ukuran bracelet. Entah alasan apa Seiko membekali diver watch kelas middle-end ini dengan bracelet seunik ini, tapi yang jelas braceletnya merupakan nilai plus tersendiri.



Detail
Berbekal mesin Seiko 7S26, mesin ini sama persis seperti yang terdapat pada Seiko SKX007 yang sudah terbukti ketangguhannya. Pada bagian bawah dari arloji ini terdapat grafir Tsunami yang menjadi ciri khas Seiko diver watch, sangat menarik.


Kembali ke daerah bezel, bezel hanya dapat diputar satu arah saja, melawan arah jarum jam. Dan perputarannya akan diiringi suara “click” yang lembut dan perputarannya pun sangat mulus. Gerigi di sekitar bezelnya juga sangat membantu ketika Anda berada di bawah air.


Salah satu hal yang cukup menarik adalah lume nya yang sangat terang, bahkan menurut saya Seiko Monster memiliki kualitas lume yang sangat baik. Saya pernah membawa arloji ini untuk menonton film di bioskop, dan dari awal sampai akhir lume nya tetap menyala walaupun semakin redup. Dan lume ini juga terdapat pada jarum detik, menit dan jam.

Courtesy of WatchBuff0 from Watchuseek

Fitur lainnya masih seperti jam diver pada umumnya, menggunakan screw down crown dan dome crystal, walaupun masih menggunakan hardlex crystal sebagai pelindung dialnya. Bentuk dome ini sangat membantu, karena apabila didalam air, crystal berbentuk flat terkadang menjadi bias dan tidak terlihat dengan jelas.



Selain terdapat jendela untuk tanggal, Seiko menyisipkan jendela untuk menunjukan hari juga, yang mana Anda dapat memilih untuk menggunakan tulisan atau angka romawi sebagai penunjuk, dan pada weekend yaitu sabtu dan minggu menggunakan penanda warna merah dan sisa hari lainnya menggunakan warna hitam. Karena menggunakan mesin Seiko, bukan mesin ETA seperti arloji Swiss pada umumnya, perubahan hari dan tanggal tidak pada pukul jam 12:00 tepat, tetapi bertahap dimulai dari pukul 12:00 dan sekitar pada pukul 05:00 tanggal dan hari benar-benar sudah berputar secara penuh.

Kesimpulan
Secara keseluruhan Seiko Orange Monster arloji yang besar dan cukup berat, warna orange-nya cukup mencolok. Mengingat dimensi dan warna-nya mungkin arloji ini tidak cocok untuk beberapa orang, khususnya orang Asia. Rantai yang kokoh, lume yang sangat terang, dan perputaran bezel yang sangat mulus menjadi kelebihan dari si Monster.

Bagi Anda yang mencari jam diver yang berbentuk tidak menyerupai Rolex, Seiko Orange Monster jelas saya rekomendasikan!


Pro:
  • Desain yang kokoh dan unik 
  • Bentuk bracelet yang tidak biasa 
  • Perputaran bezel mulus 
  • Lume yang luar biasa terang
  • Price < Quality

Cons:
  • Berat dan besar
  • Bezel berwarna senada dengan body casing dan rentan tergores






Rhino from Spiderman



Mencoba menggambar Rhino, seorang super-villain dari komik Spiderman yang sejujurnya kurang begitu popular

26.12.11

Mechanical Keyboard I’m in Love Part 2



Apakah yang membuat mechanical keyboard begitu istimewa di mata beberapa pabrikan peripheral gaming?

Jawaban ini sebenernya masih spekulasi saya sendiri sih, jadi ke-absahannya silakan diragukan haha.. Jadi kalau menurut sepenglihatan saya, mechanical keyboard adalah level tertinggi dari hierarki dunia keyboard.

Tidak ada keyboard serumit kinerja sebuah mechanical keyboard, dimana ketika orang membeli sebuah mechanical keyboard, yang mereka perhatikan “switch apa sih yang dipake di mechanical keyboard ersebut?”, “Enak ngga?”, “Tactile feedbacknya gimana?”. Berbeda dengan ketika kita membeli keyboard biasa bukan?

Diluar segala hal diatas, ternyata ada sebuah kata kunci yang kembali menaikan gengsi dari si mechanical keyboard ini, kata kunci itu adalah “feel”.
Ya! “Feel” dari mechanical keyboard begitu legendaris, karena selama ini kita sudah disuguhkan oleh keyboard rubber dome yang sejujurnya misalnya diibaratkan sebuah equalizer, kita dalam profile flat. Berbeda dengan mechanical keyboard yang pada tiap2 switch nya memberikan feel yang berbeda-beda.

Selain kemampuan utama sebuah keyboard, yaitu untuk mengetik. Ternyata kemampuan mechanical keyboard untuk bermain game benar-benar sangat prima. Lagi-lagi mengatas namakan “feel” tadi.
Dan ajaibnya, mechanical keyboard ini ibarat sebuah tank, benar-benar memiliki daya tahan yang sangat tangguh. Seperti yang kita ketahui, para gamers terkadang bertindak tidak senonoh pada perkakas gamingnya, dan mechanical keyboard ini benar-benar sahabat setia untuk disiksa :D

My 1st Love

Inilah cinta pertama saya pada sebuah keyboard, berawal dari keisengan membaca sebuah thread di kaskus, yaitu Mechanical Keyboard Thread - it's time to switch! saya mencoba mempelajari sendiri apa itu mechanical keyboard dan bagaimana kinerjanya. Dan ternyata hanya dengan membaca sebuah thread pun saya bisa keracunan! Haha..


Razer Blackwidow

Pencarian berlanjut ke youtube dengan melihat review mechanical keyboard dari orang-orang luar, ternyata mechanical keyboard memiliki suara yang begitu seksi! (serius ini!). Sampai akhirnya saya memutuskan untuk membeli Razer Blackwidow non Ultimate, yang tentunya saat ini adalah mechanical keyboard dengan Switch Cherry MX paling murah dipasaran.

Dan ternyata, feel nya sungguh luar biasa, feel nya lebih menyenangkan dibanding apa yang ada dibayangan saya sewaktu membaca thread di kaskus tersebut. Tentunya saya akan berbagi pengalaman dengan Anda bagaimana impresi saya akan keyboard ini pada page review nanti.

Inilah cinta pertama saya pada mechanical keyboard. Mungkin sebelum Anda ikut keracunan seperti saya, saya akan sedikit memberi peringatan “sekali Anda mencoba mechanical keyboard, Anda tidak akan berpaling lagi menggunakan rubber dome!”. Percaya atau tidak, silakan coba sendiri.


Cute Eh?

Roomural



Marker vs Wall mural

Canvas Birthday Card



Marker on canvas DIY birthday card to my girl

Giant n Tsuneo (Alter Ego)


Gambar ini dibuat berdasarkan azas iseng, kira-kira kalo Giant & Tsuneo dibawa ke dunia nyata bakal seperti apa ya mereka?

Mechanical Keyboard I’m in Love Part 1

Pernahkah Anda merasakan jatuh cinta dengan sebuah keyboard? Kalau belum, mungkin saya akan sedikit bercerita kenapa saya mendadak jatuh cinta dengan sebuah keyboard.

Mungkin selama ini orang-orang sering menganggap remeh peran keyboard dalam mengetik dan bermain video game, dan alhasil untuk urusan input mereka justru lebih memikirkan membeli mouse gaming ketimbang kenikmatan dalam mengetik dan bermain game dengan menggunakan keyboard.

Padahal kalau ditinjau lebih lanjut, dari seluruh perangkat PC yang kita miliki, sebutkan benda paling awet dan jarang banget rusak! Jawabannya adalah “keyboard”, untuk benda yang akan Anda pakai selama seumur hidup PC Anda, sepertinya sayang kalo pake keyboard asal. Sedikit bercerita, keyboard yang saya gunakan dahulu sudah berumur hampir 12 tahun dan tidak pernah diganti semenjak pertama kali saya punya PC di kelas 2 SMP. Sedangkan perangkat yang lain, sudah berganti-ganti seiring kecanggihan jaman.

Langsung lanjut ke acara jatuh cinta dengan keyboard, pernah mendengar mechanical keyboard? Disanalah rasa jatuh cinta saya berawal. Sedikit bercerita kembali, mechanical keyboard adalah sebuah “piece of art”, mechanical keyboard adalah sebuah keyboard dengan teknologi yang sebenarnya sudah cukup lama namun pernah tenggelam karena sebuah teknologi bernama rubber dome. (nanti akan saya jelaskan masing-masing teknologi tersebut).

Pada mechanical keyboard, di setiap tuts memiliki sebuah mekanisme tersendiri yang disebut dengan switch, dimana switch pada mechanical keyboard saat ini kebanyakan diproduksi oleh sebuah perusahaan dengan nama yang kurang terdengar hi-tech, yaitu Cherry. Di Indonesia sendiri switch yang paling banyak beredar adalah Cherry MX, yang dimana perusahaan ini memberi tipe dari switch nya berdasarkan warna dari switch itu sendiri, sebagai contoh Cherry MX Black, Blue, Red, Brown, Clear dll (kalo ada).

Cherry MX Switch


Apa itu Rubber Dome?
Seperti yang sudah saya janjikan diatas, saya akan menjelaskan apa itu rubber dome dan kenapa dapat menggeser dominasi mechanical keyboard pada jaman dahulu.

Saat ini harga sebuah mechanical keyboard berkisar diatas 500-ribuan (tahun 2011), cukup mahal untuk seukuran sebuah keyboard, hal ini dikarenakan pada setiap tuts dari mechanical keyboard terdapat sebuah mekanisme terpisah. Coba bayangkan dari sekian banyak tombol pada keyboard, dibawahnya terdapat sebuah mekanisme tersendiri.

Sampai akhirnya muncul sebuah teknologi keyboard bernama rubber dome. Rubber dome adalah semacam lembaran panjang yang menutupi seluruh komponen dalam keyboard dan terbuat dari karet atau silicon, jadi dari keseluruhan tuts pada keyboard, hanya mengandalkan sebuah lembaran karet dengan tonjolan-tonjolan untuk mengembalikan posisi tuts setelah kita tekan. Alhasil, biaya produksi bisa ditekan, dan sampai sekarang (tahun 2011) keyboard rubber dome paling murah seharga 30 ribuan.

Dan boleh dikatakan, seluruh keyboard bonus ketika Anda membeli sebuah PC adalah rubber dome, dan semua keyboard besutan Logitech yang notabene adalah keyboard paling laris di Indonesia, semuanya menggunakan rubber dome. Itulah kenapa mechanical keyboard sempat tenggelam.


Rise of Mechanical Keyboard
Seiring dengan semakin semaraknya dunia gaming PC, sepertinya beberapa perusahaan peripheral PC baik gaming maupun non gaming kembali melirik mechanical keyboard. Dan otomatis penggemar mechanical keyboard pun semakin bertambah.

Sebagai contoh, perusahaan peripheral gaming asal negeri Paman sam, Razer. Menciptakan sebuah line bernama blackwidow untuk mechanical keyboardnya, dan Steelseries pun tidak mau kalah dengan 7G dan 6GV2. Tidak terkecuali dengan Ozone yang menciptakan keyboard perdana nya dengan nama Ozone Strike, dan tentunya itu adalah sebuah mechanical keyboard. Bagaimana dengan “si anak baru” macam CM Storm dan TTeSPORTS? Jelas mereka pun memiliki product mechanical keyboard-nya sendiri, CM Storm dengan seri Trigger dan TTeSPORTS dengan seri MEKA.

Razer Blackwidow Ultimate

Berarti boleh dibilang setiap produsen peripheral gaming sudah memiliki line mechanical keyboardnya sendiri. Apalagi kalau ditambah dengan pemain lama dalam dunia mechanical keyboard, seperti Filco, Ducky, Leopold, Topre dan berbagai macam merk lainnya.


Kenapa mereka kembali melirik mechanical keyboard? Dan apa kelebihan dari mechanical keyboard? Tunggu artikel Keyboard I’m in Love part selanjutnya..